Centratama (CENT) Tuntaskan Deal Akusisi Tower BTS Milik XL


Perusahaan publik bidang menara telekomunikasi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. (CENT) telah mengakusisi 1.054 menara PT XL Axiata Tbk. (EXCL). CENT mengakusisi menara EXCL melalui anak usaha PT Centratama Menara Indonesia ( CMII ). Sekretaris Perusahaan Centratama Telekomunikasi Indonesia Wiwik Septriandewi mengatakan perseroan telah memenangkan tender akusisi tersebut.

"Untuk akuisisi ini entitas usaha mendapatkan dukungan pembiayaan dari DBS Bank Ltd. dan ING Bank N.V. yang juga bertindak sebagai  financial advisors, " katanya dalam siaran resmi Senin (10/2/2020).

Menurutnya, menara-menara yang diakuisisi tersebut berpotensi memberikan kontribusi tambahan pendapatan sebesar kira-kira Rp215 miliar per tahun. Hal itu memperhitungkan  lease back  yang akan dilakukan XL Axiata untuk penempatan perangkatnya.
CENT, lanjutnya, memperoleh manfaat dari peningkatan kapasitas serta peran yang lebih baik lagi sebagai mitra penyedia infrastruktur bagi seluruh operator telekomunikasi dengan pertumbuhan anorganik.

"CENT berkeyakinan pada masa mendatang industri telekomunikasi nirkabel masih akan terus tumbuh seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan kapasitas layanan seluler. Penambahan menara semakin memperkuat posisi kami sebagai penyedia menara telekomunikasi independen terbesar ke-4 di Indonesia," ungkap Wiwik.

Pada akhir 2019 CENT mengelola 2.124 menara telekomunikasi dengan rasio tenansi 1,58 kali, serta 841  sites DAS In-Building  dengan rasio tenansi 1,97 kali. Adapun pada 2020, CENT mencadangkan belanja modal sekitar Rp2,7 triliun yang akan digunakan untuk eskpansi organik maupun anorganik, guna mencapai target pertumbuhan tenansi hingga 60 persen.
Sementara itu, dalam publikasi riset pada 27 Januari 2020, Kresna Sekuritas menyebut PT Sarana Menara Nusantara Tbk. berpeluang memenangkan lelang penjualan menara yang dilakukan XL Axiata.
Analis Kresna Sekuritas, Etta Rusdiana Putra mengatakan dalam hasil risetnya, leverage emiten berkode saham TOWR itu cukup tangguh untuk menawarkan harga lebih tinggi sehingga peluang memenangkan lelang menara terbuka.
Seperti diketahui, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) melego 3.200 hingga 3.300 menara dengan estimasi harga sebesar Rp4,5 triliun hingga Rp4,6 triliun.

Etta menuturkan kapasitas finansial anak usaha Grup Djarum itu ditunjang oleh peringkat dari S&P yakni BBB. Kemudian,  debt to equity ratio  (DER) diproyeksi berada di level 1,34 kali pada 2020.

Dia menyebut kemampuan finansial yang cukup kuat didukung oleh grup konglomerasi yang menggantungkan pendapatan dari rokok dan bank.
"Perbandingan utang terhadap ekuitas diproyeksi pada level yang bisa dikendalikan pada 1,34 kali di 2020," katanya, Senin (27/1/2020).

Etta berujar, TOWR memperebutkan menara milik EXCL dengan PT Dayamitra Telekomunikasi, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG). Sebelumnya, TOWR mengakuisisi 1.000 menara milik PT Indosat Tbk. senilai Rp1,95 triliun.


Bacaan Lain :

Lebih baru Lebih lama