Bintang Baru di Bisnis Sawit


Diantara jagoan baru di bisnis perkebunan dan pengolahan kelapa sawit ialah Group Mahkota. Perusahaan ini memiliki kebun dan pabrik kelapa sawit yang tersebar di Sumatra Utara dan Riau. Perusahaan yang berkantor pusat di Medan itu memiliki dua pabrik minyak kelapa sawit di Sumatra Utara dan empat pabrik serupa di Riau. Perusahaan ini juga memiliki bulking station di Dumai, Riau.

Group Mahkota termasuk group perkebunan sawit yang tumbuh cepat. Diawali dengan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit pertama tahun 2002 di Provinsi Riau, perusahaan ini terus tumbuh cepat dan membuka pabrik-pabrik lain di berbagai tempat di Provinsi Riau dan Sumatera Utara. Untuk memudahkan pengontrolan bisnis, group ini kemudian melakukan sentralisasi usaha dan holdingisasi tahun 2011, dengan mendirikan PT. Mahkota Group sebagai induk dari semua anak perusahaan yang ada.




Dikelola dan dimiliki oleh Keluarga Sarsi, Mily dan Lily, PT Mahkota Group Tbk juga tengah melakukan hilirisasi kelapa sawit dengan membangun pabrik penyulingan (refinery) dan kernel crushing plant, selain melakukan ekspansi kebun dan pabrik. Perusahaan ini membangun pabrik refinery di Bengkalis, Riau, yang selesai 2020. Pabrik yang dibangun emiten bersandi saham MGRO itu memiliki kapasitas produksi sebesar 1.500 ton per hari. Pada tahap awal, perseroan menargetkan jumlah produksi dari pabrik refinery sebesar 200.000 ton per tahun atau 548 ton per hari. Pabrik refinery memproduksi produk turunan minyak sawit (CPO) seperti olein atau minyak goreng dan stearin atau bahan baku margarin. Sumber bahan baku akan berasal dari hasil CPO di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik perseroan di Provinsi Riau.


Mahkota Group pada 2019 mencetak realisasi produksi CPO sebanyak 213.000 ton atau naik 2 persen dibandingkan dengan realisasi pada 2018. Tahun 2020 ini, produksi CPO diharapkan sama dengan tahun lalu. Adapun, untuk kinerja keuangan, MGRO memproyeksi perolehan pendapatan sebanyak Rp5,6 triliun dengan raihan laba sekitar Rp 123 miliar. Pada November 2019 lalu, Mahkota Group mengakuisisi pabrik kelapa sawit di Palembang senilai Rp120 miliar. Pabrik tersebut memiliki kapasitas 45 ton per jam. Untuk melakukan pengiriman dan penyimpanan produk CPO sebagai komoditi ekspor, perusahaan ini memiliki bulking station yang berlokasi di Dumai jl, Datuk Laksamana Pelabuhan I, Riau, dengan kapasitas penyimpanan sebesar 75.900 metric ton.

Perusahaan yang didukung 1000-an karyawan ini juga menerapkan prinsip-prinsip pengolahan minyak kelapa sawit yang berkelanjutan (sustainable palm oil), standar kerja yang tinggi dan juga membangun kemitraan dengan masyarakat sekitar. Keberhasilan PT. Mahkota Group, Tbk terbukti dengan diperolehnya sertifikasi ISO 9001: 2008, 14001:2004 dan SMK3 pada anak perusahaannya.

Di group ini, hasil dari aktivitas pengolahan pabrik berupa limbah padat dan limbah cair dimanfaatkan untuk menjadi energi terbarukan yang dapat bermanfaat untuk karyawan, masyarakat dan lingkungan di sekitar pabrik. Mahkota Group juga telah menerapkan kebijakan pengelolaan limbah menuju ‘zero waste’ menggunakan teknologi mutakhir yang secara signifikan berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Setiap limbah yang dihasilkan dipergunakan kembali lebih lanjut untuk tujuan pengolahan sehingga tidak merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat.


Lebih baru Lebih lama