Jurus Keluarga Suparsono Besarkan Bisnis Kemasan Melalui Surabaya Mekabox Group



Salah satu group perusahaan yang cukup eksis di Jawa Timur ialah Group Surabaya Meka Box (SMB Grup) atau ada juga yang menyebutnya Group Sopanusa. Group yang dibesarkan Keluarga Suparsono ini awalnya sukses di bisnis kemasan kertas, namun kemudian berkembang ke berbagai bisnis lain seperti bisnis tisu, karton, hingga perhotelan dan produksi bata ringan. 

Di bisnis yang terkait kertas, SMG Group dikenal sebagai salah satu pemain penting,  antara lain mengelola PT Star Paper, PT PT Sopanusa Tissue & Packaging Saranasukses, PT Sun Paper Source, PT Mekabox International, PT Superior Prima Sukses, dan PT Sinergy Power Source. Keluarga ini juga punya beberapa hotel berbintang di Bali serta sudah masuk ke industri bata ringan dengan pabrik di beberapa kota.

Keluarga Suparsono membangun bisnis dari nol. Usaha mereka berawal dari bisnis keluarga yang bergerak dalam industri pembuatan kaleng, bisnis SMB  kemudian tumbuh cepat di Surabaya. Mereka memulai masuk bisnis dari bisnis kemasan kaleng dan setelah itu masuk dalam kemasan kotak karton bergelombang. SMB Group memulai pabrik kotak karton bergelombang pertamanya pada tahun 1973. 


Sejak saat itu, SMB terus melakukan diversifikasi lini bisnisnya dari sektor manufaktur, pabrik pabrik kertas, perdagangan hingga industri perhotelan. Pada saat ini, pabrik PT. Surabaya Meka Box memproduksi Corrugated Carton Box, Medium dan Kraft liner Paper, Strapping Band, Can dan Nail Wire.


Group ini juga mengembangkan bisnis tisu. Star Paper Supply adalah produsen kertas coklat dan menjadi bagian dari Grup Sopanusa yang memproduksi tissue dari pabriknya di Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur.  Pabrik milik Star Paper Supply berada di Dusun Manduro Manggung Gajah, Ngoro.  Selain Star Paper, Grup Sopanusa terdiri dari PT Sopanusa Tissue & Packaging Saranasukses, PT Sun Paper Source, PT Mekabox International, PT Superior Prima Sukses, dan PT Sinergy Power Source. 

Hampir seluruh perusahaan Grup Sopanusa berada di Jalan Gempol-Mojokerto.  Perusahaan yang didirikan sejak 1995 itu memproduksi beragam kertas tissue, seperti tissue pop up, kitchen roll & toilet roll, pocket tissue, jumbo roll toilet, MG paper, dan tissue wajah.   

Di bisnis properti, PT. Pantai Samudra Mahkota sebagai anak perusahaan Surabaya Meka Box didirikan pada tahun 1988 dengan membangun 100 kamar hotel pertama di Tanjung Benoa Bali yang sekarang dikenal sebagai Klub Bali Mirage Hotel. Ketika bisnis tumbuh lebih besar pada tahun 1993 perusahaan mulai membangun fasilitas hotel lain di mana lokasinya bersebelahan dengan 312 kamar hotel indah yang dikenal sebagai Grand Mirage Hotel. Pada saat yang sama sebuah Pusat Thalasso juga didirikan.


Setelah sukses pada bisnis berbasis kertas, Group SMB juga mulai masuk di bisnis produksi bata ringan yang banyak dibutuhkan oleh pemain konstruksi dan kalangan rumah tangga. Di bisnis bahan bangunan, Group SMB masuk dengan mendirikan PT Superior Prima Sukses yang memulai  membangun pabrik produksi bata ringan pada 2012 di Mojokerto. Produsen bata ringan tersebut berkembang menjadi market leader di Jatim sehingga kemudian berani membangun pabrik keduanya di Lamongan pada 2017. Total kapasitas produksi Blesscon menjadi 1,1 juta m3 per tahun saat itu.

Kemudian, di masa pandemi, PT Superior Prima Sukses tetap ekspansi, dan kembali meningkatkan kapasitas produksi Blesscon. Kali ini  dengan membuka Plant 3 Sragen. Dengan dua line mesin berteknologi terbaru, kapasitas produksi Blesscon Plant 3 merupakan yang terbesar dibandingkan dengan kedua plant sebelumnya. Yakni, mencapai 1,6 juta m3 per tahun. Pabrik ketiga tersebut memperkuat posisi Blesscon sebagai pemain bata ringan dengan kapasitas produksi terbesar di Indonesia, yakni 2,7 juta m3 per tahun. Kini secara nasional Blesccon menguasai 15 persen market. 


Setiap lini bisnis Grup SMB memiliki catatan pencapaian yang baik di bidangnya masing-masing. Mungkin unit-unit bisnisnya bukan pemain terbesar di industrinya masing-masing, namun mereka mampu survive dan berkembang di ceruk pasar yang mereka bidik. Selain itu mampu melewati masa-masa sulit karena faktor ekonomi makro dengan caranya masing-masing. Sekarang di group ini generasi kedua sudah aktif memimpin perusahaan, sedangkan Suparsono sebagai founder tinggal melakukan pengawasan.




Bacaan lain:
Lebih baru Lebih lama