Si Raja Bumbu Masak, Ajinomoto, Dari Tangan Profesor Jepang Ke Belahan Dunia


Ajinomoto, adalah nama dagang untuk monosodium glutamat atau MSG. Monosodium glutamat dibuat dari campuran glutamat dengan air dan garam. Glutamat adalah asam glutamat yang diurai melalui proses memasak, fermentasi, atau proses lainnya. Asam glutamat adalah salah satu asam amino non-esensial yang menyusun molekul protein. 

Para koki Asia telah menggunakan sifat penguat rasa glutamat selama berabad-abad sebelum MSG diisolasi. Belum jelas apakah orang Jepang atau orang Tiongkok yang pertama kali menemukan bahwa kaldu yang dibuat dari jenis tertentu rumput laut dapat meningkatkan rasa alami makanan.

Sejarah Ajinomoto dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20. Penelitian tentang rumput laut dimulai menjelang akhir abad ke-19, dengan produksi yodium dari rumput laut di fasilitas Hayama oleh Naka Suzuki. Pada tahun 1907, putra Naka, Saburosuke Suzuki II, mendirikan S. Suzuki Pharmaceutical Co.

Titik tonggak penting dalam sejarah Ajinomoto adalah pada tahun 1907, Profesor Ikeda, seorang ahli kimia di Universitas Tokyo, mengisolasi glutamat dari kaldu rumput laut Konbu yang dikeringkan. Pada Juli 1908, dia mendapatkan paten untuk monosodium glutamat. Tonggak penting lain dalam sejarah Ajinomoto adalah dua bulan kemudian, Mr. Suzuki mendekati Dr. Ikeda dan menjadi bagian pemilik paten.

Tambah bahan tambahan diberi nama dagang Ajinomoto dan produksinya dimulai di pabrik Zushi S. Suzuki Pharmaceutical Co. pada Desember 1908. S. Suzuki Pharmaceutical Co. diubah namanya menjadi S. Suzuki and Co. pada tahun 1912. Pabrik Kawasaki yang lebih besar selesai dibangun pada tahun 1914. Perusahaan mencoba ke New York, pasar luar negeri pertamanya, pada tahun 1917.

Perusahaan mendapatkan nama saat ini, Ajinomoto Co., Inc., pada tahun 1946. Perusahaan mulai mengiklankan Ajinomoto di TV pada tahun 1954. Tonggak penting lain dalam sejarah Ajinomoto adalah didirikannya anak perusahaan di seluruh dunia, termasuk di India, Nigeria, Tiongkok, Peru, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Brasil.


Di Indonesia, AJI-NO-MOTO telah dijual selama 40 tahun dan telah menjadi bumbu masak andalan di dapur Ibu-Ibu Indonesia. Dari tahun ke tahun perkembangan dan inovasi produk terus dilakukan, terbukti dengan munculnya beragam produk bumbu mulai dari bumbu kaldu penyedap "MASAKO", bumbu praktis siap saji "SAJIKU", dan bumbu masakan Asia "SAORI". Selain itu, produk minumannya yaitu minuman susu fermentasi "CALPICO" dan minuman kopi susu "BIRDY".


Eksistensi AJI-NO-MOTO selama 100 tahun di dunia dan 40 tahun di Indonesia telah membuktikan bahwa Ajinomoto adalah perusahaan yang pantas dipercaya.

Ajinomoto aktif di 23 negara dan daerah di dunia, mempekerjakan sekitar 24.861 orang (pada 2004), dengan pendapatan tahunan AS$9,84 milyar. Perusahaan ini dengan cepat berkembang ke negara lainnya, dengan Ajinomoto U.S.A., Inc. diresmikan pada 1956. Sejak itu, Ajinomoto telah menjadi perusahaan konglomerat yang bergerak ke bidang lainnya, meskipun kebanyakan dalam industri makanan dan minuman. 


Pada tahun 1969 perusahaan tersebut membuka pabrik besar di Indonesia yang berlokasi di kota Mojokerto Jawa tengah, hingga sampai saat ini perusahaan tersebut telah berkembang luas dan mendirikan lagi banyak cabang dibeberapa kota di Indonesia.


Milestone  Ajinomoto Grup Indonesia:


1969 : PT AJINOMOTO INDONESIA didirikan

1970 : Pabrik Mojokerto mulai beroperasi

1970 : Mulai menjual AJI-NO-MOTO

1982 : Mulai mensual L-LYSINE

1986 : Mulai menjual AJI-PLUS

1987 : PT AJINEX INTERNATIONAL didirikan

1989 : PT AJINEX INTERNATIONAL mulai beroperasi

1989 : Mulai menjual MASAKO untuk eceran

1989 : Mulai menjual TENCHO dan Aspartame

1993 : PT Ajinomoto Sales Indonesia (ASI) mulai beroperasi

1994 : PT Ajinomoto Calpis Beverage Indonesia (ACBI) didirikan

1996 : Mulai menjual CALPICO Soda

1997 : Mulai menjual BIRDY

1999 : Mulai menjual SAJIKU

2005 : Mulai menjual SAORI

2006 : Mulai menjual CALPICO Mini



Lebih baru Lebih lama