9 Alasan Kenapa Pilih Rintis Bisnis Sendiri Setelah Lulus Kuliah


Banyak diantara mereka yang baru lulus kuliah atau sarjana baru yang kemudian justru mengambil pilihan untuk memulai bisnis sendiri setelah lulus kuliah. Jadi begitu selesai studi dari sebuah universitas, mereka tak langsung bergabung dengan perusahaan atau lembaga tertentu untuk bekerja sebagai karyawan. Pilihan untuk langsung mendirikan usaha sendiri setelah lulus ini sekarang menjadi pilihan yang semakin populer bagi lulusan di kalangan para fresh graduate, baik di Indonensia maupun di negara-negara maju.  Ya, trend ini tak hanya terjadi di Indonesia. 


Setidaknya ada 9 alasan yang membuat kenapa banyak lulusan sarjana kemudian memilih untuk memulai bisnis sendiri alih-alih bekerja untuk orang lain. Yaitu :


1. Karena Tak Ingin Menjadi Pengangguran


Banyak fresh graduate yang berpikir taktis. Mereka melihat ada jutaan lulusan perguruan tinggi yang kini menganggur. Prospek mencari pekerjaan untuk menjadi karyawan PNS atau karyawan perusahaan swasta semakin sulit. Tidak ada kepastian bahwa mereka akan mendapatkan pekerjaan yang cocok sesuai idamannya. Belum lagi mendapatkan info bahwa banyak PHK disana-sini. Daripada pusing dan tak jelas masa depannya, mendingan mendirikan dan merintis bisnis sendiri saja. Itu salah satu alasannya, supaya setelah lulus tidak luntang-lantung menganggur. 


2. Faktanya mencari pekerjaan semakin sulit dan persaingan makin sangat ketat


Banyak lulusan perguruan tinggi yang realistik. Mereka langsung memulai bisnis sendiri karena sadar bahwa persaingan mencari pekerjaan itu sekarang semakin sulit. Pekerjaan terbaik selalu menjadi rebutan para lulusan terbaik. Ada BUMN yang ketika mengumumkan untuk sebuah lowongan posisi fresh graduate, maka yang melamar diatas 100 ribu orang pelamar kerja. Gile aja, yang melamar ratusan ribu orang. Maklum, sekarang ini melamar kerja itu proses kirim aplikasi lamaran sangat mudah. Tinggal kirim email. Efek buruknya bagi peserta lulusan, peserta kompetisi yang melamar semakin banyak. 


Makin banyak sarjana baru yang pilih buka bisnis sendiri ketika lulus universitas


Maka jangan heran kalau saat ini banyak lulusan tinggi top seperti UI, UGM, ITS, UNDIP dan sekelasnya juga yang menganggur atau bekerja bukan pada posisi idamannya. Ya, faktanya persaingan dunia kerja memang makin ketat. Maka, daripada bersaing ketat yang masa depannya belum jelas, sebagian lulusan fresh graduate memilih mendirikan usaha sendiri. Trend seperti ini bukan hanya di Indonesia, namun juga banyak negara maju dan negara berkembang.  Memulai bisnis Anda sendiri bisa menjadi cara terbaik untuk menghindari situasi yang tak jelas karena menunggu mendapatkan pekerjaan terbaik.


3. Karena ingin menjadi orang kaya


Faktanya, kebanyakan orang kaya yang dimuat oleh media-media apapun media penerbitnya, semua adalah pengusaha. Orang kaya itu umumnya seorang pemilik bisnis, perintis bisnis, pemegang saham di perusahaan tertentu, atau mereka yang punya usaha sendiri. Bukan karyawan. Karyawan yang jujur tapi kaya umumnya karena punya bisnis sendiri. Namun menjadi PNS saja, akan sulit kaya. Gajinya sudah terukur dan diatur. Kalau ada PNS sampai kaya, bisa ditebak sendiri apa yang dilakukan. Punya usaha atau bisnis sendiri merupakan jalan paling masuk akal dan jalur halal untuk menjadi orang kaya. Kalau anda karyawan biasa, sulit lah punya tabungan hingga miliaran. Amat sangat sangat sangat sulit. Penghasilan besar dan tanpa batas hanya terbuka untuk mereka yang punya bisnis sendiri, pendapatan bulanannya tidak ditakar oleh bagian personalia di perusahaan atau lembaganya sebagaimana seorang karyawan.  


4. Karena menginginkan ketenaran


Banyak pengusaha muda yang sukses sekarang menikmati status selebriti. Banyak sekali. Bidangnya macam-macam. Ia punya usaha sukses di daerah, langsung menjadi dikenal sana-sini. Banyak diundang kegiatan disana-disini. Dianggap sebagai orang penting di komunitas atau daerahnya. Banyak direspek. Kalau ia masih bujang, banyak yang berminat jadi pasangannya atau bahkan bahkan yang berminat menjadikan sebagai anak mantunya. Itu fakta nyata di pergaulan sosial. Apalagi bila anda kaya dan terdidik, makin populer. Bahkan kalangan parpol pun sering mendorongnya untuk menjadi calon DPR.  


5. Demi punya fleksibilitas yang lebih besar


Kalau menjadi karyawan, maka pagi-pagi sekali harus sudah rapi dan siap masuk kantor. Anda harus sabar kalau sering-sering ditelpon atasan yang meminta laporan pekerjaan anda dan terkadang memintanya dengan campuran marah. Belum lagi kalau atasannya sok berkuasa, jadi anak buahnya seperti hidup dalam "penjara". Jam masuk kerja dan pulang kerja sudah ditentukan. Kalau telat potong gaji. Kalau laporan telat, dikasih SP. Dan sebagainya. Mau ketemu saudara atau teman lama yang datang dari kota jauh, tidak bisa karena harus meeting yang sudah diatur oleh kantor. Banyak yang tak kuat atau tak ingin hidup seperti itu. Maka mereka pun memilih bekerja untuk diri sendiri agar punya fleksibilitas yang lebih besar untuk menjalani hidup dengan caranya sendiri. Bekerjanya juga bisa dari rumah atau lokasi lain pilihan kita sendiri. Kalau ia punya jaringan restoran misalnya, sudah ada anak buah GM yang bisa dia minta untuk kontrol outlet dan dia tinggal terima laporan. 


6. Ya memang "ingin menjadi bos!" 


Banyak orang yang tipikalnya menjadi pemimpin atau bos. Karakternya seperti macan di hutan. Secara alam ia memang berbakat untuk menjadi pemimpin dan mempengaruhi sekitarnya. Ia tahu apa yang harus dilakukan, tahu peluang dan tahu cara menggarapnya. Ibarat macan melihat mangsa, ia tahu cara membidik dan memangsa buruannya. Dan ia memang punya keyakinan diri bahwa akan bisa melakukannya. Kalau sudah begitu, untuk apa bekerja untuk orang lain. Ia memang ingin menjadi bos. Ia memang macan yang tangguh dan berbakat dalam medan buruan.  



7. Karena punya ide bisnis yang bagus


Tidak semua orang punya ide bisnis. Tidak semua orang punya kemampuan membaca peluang. Tidak semua orang punya ide terhadap bisnis tertentu dan tahu cara-cara untuk mewujudkan ide bisnis itu menjadi nyata. Misalnya, anda seorang yang baru lulus. Tiba-tiba mendapatkan info di perusahaan tempat ayah atau paman anda butuh pemasok produk atau barang tertentu. Sedangkan anda baru lulus, tapi anda tahu siapa saja penjual produk yang murah yang bisa dipasarkan ke perusahaan itu. Anda tahu peluang itu, punya ide bisnisnya, lalu tak ada salahnya memasok perusahaan itu bila memang modalnya cukup. Itu hanya contoh. Terkadang ide bisnis dimulai dari tahu adanya sebuah peluang bagus. Tapi bisa juga karena punya teman yang punya kompetennsi bagus yang bisa diajak. Ide bisnis itu sesuatu yang bernilai. Kenapa harus disia-siakan. Tapi tentu saja ide bagus itu harus harus dibarengi dnegan bekerja keras, menunjukkan keinginan dan komitmen, dan mendapatkan bagian keberuntungan Anda juga.


8. Ingin Menjadi Orang Yang Happy, Bahagia


Tidak ada keraguan tentang hal itu - memulai bisnis Anda sendiri dan mengembangkannya menjadi perusahaan yang sukses adalah tantangan besar. Ada unsur risiko, tetapi ini bisa menjadi sumber kegembiraan yang luar biasa. Bekerja untuk diri sendiri merupakan cara untuk membahagiakan diri, mengaktualisasi diri. Dengan punya bisnis sendiri, kita bisa create sendiri rute kebahagiaan, create your own destiny. Memahat masa depan sendiri. Anda ingin punya pendapatan dan income berapa tahun depan, tinggal rencanakan dan buat target sendiri dan berusaha merealisasikan. Lalu ketika di di setelah bulan terakhir di tiap desember anda ingin jalan-jalan wisata tak usah ngurusin pekerjaan, ya bisa saja. Tinggal menyetel sendiri ritme kerja atau kesibukan bisnis anda sendiri. Tak usah khawatir dipecat atasan karena memang tak punya atasan. Seorang pemilik bisnis atau pemegang saham tentu bisa atur skedule sesuai yang dia mau. Termasuk jadwal liburan keluarga dan jalan-jalan ke luar kota atau ke wisata luar negeri.


9. Menjadi Pebisnis Untuk Membantu Sesama


Banyak orang yang memilih bisnis sendiri karena untuk tujuan yang sangat mulia, untuk menolong dan membantu orang-orang di sekitarnya. Banyak lulusan universitas yang tak kerja di perusahaan tapi merintis sendiri di wilayahnya karena tahu di wilayahnya banyak potensi produk untuk dikembangkan tapi tak ada orang yang membantu merintis pemasaran, maka ia terjun sebagai pengusaha muda yang membantu warga sekitarnya. Atau ada juga yang tahu bahwa di kampungnya banyak penganggur, maka ia lalu mencari mitra prinsipal yang bisa memberikan job untuk dikerjakan oleh warga disekitarnya. Ia menjadi koordinator untuk warga sekitar dalam mendapatkan pekerjaan yang secara otomatis mengantarkannya menjadi pengusaha. Dan ini bidang bisnisnya macam-macam.      


Bacaan Lain:  

  • Perjalanan Aliuyanto Membesarkan Jaringan Resto Solaria
  • Keluar Dari Maspion, Alim Satria Kibarkan Bisnis Sendiri
  • Rahasia Sukses Pemasaran MS Glow
  • Kiat Sukses Manajemen Rumah Sakit Hermina Group
  • Berguru Kepada Pendiri Nutrisari & Tropicana Slim
  • Tip Sukses Memasarkan Produk Alkes
  • Sosok Dibalik Sukses Group KPN & Wilmar
  • Cari perusahaan yang berjalan baik untuk diakuisisi sahamnya
  • Aneka Benefit Perusahaan Publik / TBK

  • Lebih baru Lebih lama