Alasan-Alasan dan Motivasi Pemilik Perusahaan Menjual Sahamnya (Bisnis)


Kenapa pemilik perusahaan menjual saham perusahaannya? Apa alasan dan motivasi para owner menjual perusahaan yang sudah bertahun-tahun ia rintis dan besarkan itu? 


Pertanyaan semacam itu wajar karena para owner dan founder biasanya sudah membangun perusahaan dan bisnisnya selama bertahun-tahun sehingga wajar kalau sampai ada yang bertanya kenapa mesti dijual. 


Pasti menjual perusahaan adalah sebuah keputusan keuangan yang besar. Dan pasti, ketika seorang pemilik melakukan hal itu, menjual perusahaannya, pasti itu akan menjadi sebuah keputusan yang berdampak emosional. Pasti owner akan sangat berasa hatinya ketika melakukan itu apalagi kalau nama perusahaan itu juga terkait identitas si pendiri. Apalagi banyak pemilik bisnis memperlakukan bisnis dan perusahaannya seperti anggota keluarga sehingga menjual bisnis dapat terasa seperti kehilangan keluarga. 


Secara tradisional, maka perasaan yang muncul akan seperti itu. Walaupun kalau di negara maju seperti USA dan Jepang, jual-beli perusahaan adalah hal biasa. Bahkan banyak pengusaha yang mendirikan perusahaan memang sejak awal berujuan untuk menjual perusahaannya setelah sekian tahun. Kalau di negara maju, menjual atau membeli perusahaan itu adalah hal biasa. Bisnis pada umumnya.



Bila diringkas, ada beberapa motivasi umum alasan kenapa pemilik/pemegang saham sampai menjual perusahaannya.: 


1. Perusahaannya butuh modal yang lebih besar. 


Persaingan makin ketat, perusahaan pun membutuhkan permodalan yang lebih kuat untuk tumbuh. Pemilik lama mungkin sudah tak sanggup menambah modal dengan berbagai alasan. Bisa karena sudah tak punya uang, atau uang yang ada akan digunakan kepentingan lain. Maka cara terbaiknya, diantaranya, jual saja sekalian saham perusahaan itu ke pihak lain yang bisa lebih mampu mengembangkannya karena modal lebih kuat. Modal yang lebih besar itu bisa dipakai untuk membangun ini-itu sehingga perusahaan menjadi lebih maju dan besar. 



2. Karena akan pensiun


Banyak pemilik dan pendiri perusahaan yang menjual perusahaannya karena memang sudah ingin pensiun. Ia merasa energinya sudah tua, dari sisi energi dan kesehatan sudah kurang memadai untuk mengelola perusahaan dalam persaingan makin sengit. Ia ingin istirahat dari hiruk-pikuk bisnis saja dan memilih pensiun. Dengan pensiun ia bisa lebih banyak punya waktu luang dan fokus menjaga kesehatan. Bisa lari siang, lari pagi, lari sore dengan bebas. Ingin pensiun saja, lalu perusahaannya ia jual ke pihak lain saja yang mau mengurusi. 


3. Untuk menguangkan kekayaan/hartanya.


Saham perusahaan itu bagian dari aset atau harta seseorang. Terkadang seorang pemilik perusahaan atau pemegang saham ingin menjual perusahaan supaya ia bisa mendapatkan sebagian asetnya dalam bentuk fresh money. Uang diperoleh dari penjualan saham perusahaan itu lalu ia investasikan lagi ke dalam banyak bisnis atau banyak portofolio investasi. Kalau semua aset dalam bentuk saham di satu perusahaan saja, selain resiko lebih tinggi, juga kurang liquid. Kalau bisa Anda jual, bisa bebas dibagi ke bidang apa saja investasi selanjutnya agar uang tetap berkembang. 


4. Industrinya secara makro sudah mature, sudah mentok. Sudah sulit bertumbuh secara makro. 


Industri dewasa adalah pasar di mana penjualan secara keseluruhan menurun. Contoh yang baik adalah pasar untuk kamera dan film saat ponsel menjadi populer. Pemilik dapat memutuskan untuk menjual bisnis sebelum perusahaan menurun lebih lanjut. Atau bisnis yang orang cenderung sudah punya pengganti. Contoh lain, bisnis-bisnis yang marketnya sudah sulit tumbuh. 


5. Tidak ada generasi penerus.


Banyak pendiri perusahaan yang menjalankan bisnis mereka tanpa mempertimbangkan kebutuhan untuk mengidentifikasi dan membimbing siapa penerusya.  Tidak ada regenerasi sehingga ketika sudah tua tidak ada lagi yang bakal menggantikan. Pada situasi itu, daripada menginvestasikan waktu dan upaya untuk menemukan penerus, bisa jugga diputuskan perusahaan dijual saja dan hasil uangnya kemudin dibagi-bagi. 


6. Sengketa dengan sesama pemilik atau mitra bisnis. 


Membesarkan perusahaan itu menantang dan bisa saja perselisihan terjadi diantara sesama pemilik. Terkadang bisa membuat pecah pertemanan sesama pendiri. Daripada terus mengoperasikan bisnis dalam keadaan yang terus bertengkar, salah satu mitra bisnis dapat memutuskan untuk menjual saham perusahaannya dan berpisah.


7. Bosan, boring.


Anda mungkin bosan mengoperasikan bisnis Anda, dan Anda ingin beralih ke tantangan atau minat baru. Sudah merasa tua dan capek. Anda perlu kegiatan baru, siklus baru. Misalnya akan lebih banyak aktif di kegiatan sosial karena sudah bosen dengan kegiatan bisnis dan tabungan sudah cukup. Maka, hal seperti sangat masuk akal jual saham perusahaan. 


Yang pasti, bila akan menjual perusahaan, pastikan bahwa semua anggota keluarga setuju. Bicaralah dengan keluarga, teman, rekan bisnis, dan orang lain yang Anda percayai. 



Kalau Bapak / Ibu ingin menjual perusahaan yang skala bisnisnya sudah cukup besar, bisa hubungi saya karena kami ada calon pembeli (investor). Tapi yang disukai perusahaan yang skala menengah-besar, bukan yang masih sangat kecil.




Silahkan hubungi kami di :
Lebih baru Lebih lama