Daftar Investor Luar Negeri Di Indonesia Yang Berminat Membangun Joint Venture




Diupdate pada 15 Juni  2023

Semakin banyak investor luar negeri yang ingin menanamkan investasinya di Indonesia dan membangun joint venture dengan perusahaan-perusahaan atau pengusaha Indonesia. Investor luar negeri itu tertarik berkongsi dengan pengusaha dalam negeri. Sebagai pengusaha yang terus ingin maju dan berkembang, tentu sangat relevan bagi perusahaan Anda untuk mencari informasi daftar investor luar negeri yang kedepan berpotensi untuk dijadikan mitra bisnis. 


Pebisnis di era sekarang keberadaan mitra investor memang semakin diperlukan untuk kepentingan pengembangan usaha. Namun sayang banyak yang tidak menyadari bahwa sebenarnya banyak investor asing  ingin masuk ke Indonesia dan bisa dijadikan mitra dalam bentuk joint venture (JV). Mereka ingin masuk dan mengembangkan bisnisnya di Indonesia serta MENCARI MITRA KONGSI dengan perusahaan-perusahaan terpercaya di Indonesia. Para investor itu  melihat Indonesia sebagai salah satu negara yang prospek pertumbuhannya sangat bagus kedepan. Jumlah penduduk lebih dari 200 juta orang, income perkapita makin naik, sumber daya alam melimpah, dan  alasan lain.



Para investor itu dituntut untuk memutar dan menanamkan modalnya  di negara yang potensinya besar seperti di Indonesia. Di negara asalnya, seperti jepang misalnya, pertumbuhan sudah sangat sulit. Tingkat pertumbuhan ekonomi sudah flat. Disana bunga deposito bahkan dibawah 3% setahun. Sebab itu mereka mencari negara lain yang potensinya besar dan untuk itu mencari mitra2 lokal yang credible, bisa dipercaya, dan bisa diajak mengembangkan bisnis. Umumnya mereka lebih suka menggandeng pemain lokal yang sudah pengalaman di bisnisnya, lalu bikin kongsi. Kongsi itu bisa dengan akuisisi perusahaan besar yang sudah ada, bisa juga dirikan sebuah usaha baru secara bersama.


Nah, ada dua jenis investor asing yg bisa diajak. Investor strategis dan investor financial. Lihat perbedaan diantara keduanya pada tulisan saya yg lain yang bisa menjelaskan hal itu.


Beberapa perusahaan luar negeri yang sudah masuk dan membangun JV di Indonesia, misalnya Sumitomo (Jepang) melakukan JV dengan Group Rodamas, Honda (Jepang) dengan Imora Group, Siam Cement Group dengan beberapa perusahaan di Indonesia, Panasonic (Matsusita Group) dengan Gobel Family, Lion Corp dengan Sayap Mas Group, Daiwa Group dengan Manunggal Group, LG dengan Sinarmas, Samsung dengan Ganda Group, dan masih ada ribuan JV lain, termasuk investor yang melakukan JV pada skala menengah dan kecil. 


By the way, kalau perusahaan  Bapak/Ibu butuh modal dari investor private equity yang mau invest dari Rp 200 miliar sampai Rp 1,5 triliun, saya bisa  ajak salah satu investor private equity dari luar negeri yang cocok atau paling pas untuk perusahaan bapak/ibu dan memang sedang cari-cari peluang investasi di indonesia. Sewaktu-waktu saya bisa ajak meeting direkturnya untuk meeting dengan bapak/ibu bila memang ada peluang kongsi yang menarik dari skala bisnis dan prospeknya.


Selain itu, saya juga punya relasi investor strategis dari luar negeri yang sekarang sedang akan mengembangkan bisnis di Indonesia.  Saya punya informasi daftar investor luar negeri yang berminat investasi di Indonesia. Namun demikian,  tentu saja, info seperti sangat confidential.  Namun berikut ini saya bisa info dari sisi sektor bisnis yang paling diminati para relasi saya:
  • Perusahaan Manufacturing ( memproduksi makanan, minuman, obat, produk rumah tangga, bahan bangunan,  kemasan, industrial good, B2B product, produsen cat, bahan bangunan, dll, yang ada proses makanann)
  • Perusahaan jaringan fiber optik
  • Perusahaan logistik (integrated logistic, forwarding, warehousing, trucking, kurir express
  • Perusahaan logistik berpendingin (cold chain):  perusahaan logistik yang punya cold storage, perusahaan trucking yg berpendingin, warehouse cold storage, refrigrated trucking, dll)
  • Perusahaan pengolahan ikan dan hasil laut (fishery processing, shrimp, crab processing, cold storage/seafood manufacturing
  • Mall dan ritel di kota-kota utama dan kota kedua
  • Perusahaan industri berat 
  • Pengelola kawasan industri
  • Perusahaan IT services/IT system integration
  • Perusahaan outsourcing company
  • Perusahaan farmasi 
  • Perusahaan yang punya land bank untuk kawasan industri diatas 400 ha
  • Perusahaan Infrastruktur (listrik, pelabuhan, penyediaan air bersih, bioenergi, biomass)
  • Shipping company yang asetnya sudah diatas Rp 400 miliar 
  • Packaging company
  • Perusahaan agribisnis yang omsetnya sudah diatas Rp 300 M
  • Perusahaan pupuk organik yang sudah punya pasar ritel

Perlu dicatat, investor asing pada umumnya  tidak mau melakukan joint venture dengan perusahaan kecil atau perusahaan yang baru mulai. Omset minimal Rp 200 miliar. Mereka perusahaan besar sehingga mindset bisnisnya juga skala besar. Mereka sudah jauh-jauh ke Indonesia tentu ingin yang skala bisnisnya cukup besar.

Skema investasinya, biasanya relasi saya ingin masuk dalam bentuk kerjasama joint venture di perusahaan yang bisnisnya sudah jalan, bukan create baru dari nol.  Ini kebanyakan demikian, tentu saja ada juga yng mau dari nol. 

Bila Bapak/Ibu adalah pemilik korporasi yg sedang membutuhkan investor, saya siap bantu sinergikan dengan investor.  Salam semangat

Lebih baru Lebih lama