![]() |
HiPro, Aplikasi KPI, Penting Untuk Pengelolaan Kinerja Pegawai |
Pengukuran kinerja secara manual yang bikin repot
Salah satu kerepotan yang sering dihadapi oleh para pimpinan
di suatu organisasi adalah saat menentukan penilaian KPI pegawai, mana yang
memiliki kinerja maksimal, yang biasa-biasa saja dan yang di bawah harapan. Para pengelola perusahaan kini semakin urgen untuk mendapatkan APLIKASI KPI TERBAIK yang bisa membantu PENGELOLAAN KARYAWAN agar lebih efektif.
Kegiatan yang biasanya dilakukan di akhir tahun ini dan sering kali menimbulkan
kegaduhan akibat banyak pegawai yang merasa dinilai tidak fair dan obyektif. Bagaimana tidak bikin gaduh, pimpinan menilai prestasi
kerja bawahan selama satu tahun hanya dilakukan di akhir tahun saja. Kalau
tidak didukung data, tidak mungkin bisa mengingat capaian KPI seseorang selama
12 bulan. Akhirnya sering kali yang diingat adalah capaian KPI 2-3 bulan terakhir
saja. Inilah sumber utama kegaduhan karena banyak pegawai yang tidak puas
akibat merasa penilaian KPI-nya tidak mencerminkan kinerjanya selama satu tahun
penuh.
Bagi pegawai, hasil penilaian kinerja (performance appraisals ) sangatlah
penting karena akan dijadikan dasar bagi pengembangan diri seorang pegawai di
masa depan, baik pengembangan kompetensi, karir maupun kesejahteraannya. Hal
inilah yang membuat PA menjadi kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh para pegawai,
seperti anak sekolah atau mahasiswa menunggu pembagian raport atau menunggu pengumuman nilai IP semester. Jika nilai
kinerjanya bagus, berarti punya peluang besar untuk naik pangkat dan gaji dan
sebaliknya, jika jeblok, maka siap-siap akan mengalami “penglamaan” alias akan bertahan
terus di posisinya dan tidak pula naik gaji.
Alhasil untuk meredam munculnya gejolak ketidakpuasan,
banyak pimpinan yang mengabaikan standar prestasi sebagai acuan penilaian kinerja
pegawai dan lebih sering bersikap kooperatif dengan memberi nilai moderat agar tercipta
harmoni di unit kerjanya. Hal ini sesungguhnya merugikan organisasi dan pegawai
itu sendiri secara bersamaan.
Mengapa demikian? Pertama, pegawai rugi
karena dia mendapatkan feedback yang tidak obyektif yang bisa menghalanginya untuk
berkembang. Kedua, organisasi tentunya juga rugi karena organisasi kemungkinan
besar kinerjanya di masa depan akan stagnan atau declining akibat SDM-nya tidak berkembang kompetensinya. Hal ini
karena organisasi hanya bisa bertumbuh jika para pegawainya berkembang kompetensi
dan prestasinya. Jadi PA yang dilakukan asal-asalan sangat merugikan
keberlangsungan hidup organisasi di masa depan.
HiPRO: Solusi Digital dalam pengelolaan Kinerja Pegawai
Beruntung kita sekarang hidup di era industri 4.0 di mana
telah hadir teknologi digital Data
Analytic dan Internet
of Things (IoT) yang dapat
mempermudah kita dalam mengelola data kinerja serta memungkinkan berinteraksi dan
bekerja tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dengan memanfaatkan hal ini, Havara
Consulting menghadirkan HiPRO – sebuah aplikasi KPI yang mempermudah proses
monitoring dan penilaian kinerja pegawai secara digital.
Sebagaimana yang disampaikan Ade Ahmad Rozi, Ph.D, Managing Partner Havara Consulting, “HiPRO
mengganti kerumitan dalam proses PA dengan berbagai kemudahan melalui
fitur-fitur perencanaan, monitoring dan evaluasi kinerja secara digital”. Dengan
HiPRO, atasan dan pegawai tidak perlu lagi mencari-cari berkas kontrak kerja
dan catatan kinerja periode sebelumnya karena semuanya tersimpan secara digital
dalam aplikasi. “Semuanya paperless dan web-based sehingga selain
mendukung program e-office juga dapat mengurangi
risiko keterlambatan pengisian PA yang akibat atasan dan bawahan tidak bisa
bertemu muka karena kesibukan masing-masing”, paparnya lebih lanjut.
Manfaat HiPRO bagi Pengelolaan Kinerja Pegawai.
Lebih lanjut, Rozi menyampaikan beberapa manfaat HiPRO
dalam membantu meningkatkan efektivitas pengelolaan kinerja SDM, antara lain:
1.
Fitur perencanaan kinerja dalam HiPRO, memfasilitasi
tersedianya rencana kerja bulanan pegawai sehingga seluruh pegawai dapat
memahami tugas, tujuan dan targetnya setiap bulan. Ini bisa mengurangi
ketergantungan terhadap petunjuk dan arahan atasan yang mengikis daya
kreativitas para pegawai. Dengan HiPRO, pegawai dapat bekerja secara lebih
mandiri dengan mengacu pada rencana dan target kerja yang telah disepakati
dengan atasannya sehingga tidak perlu lagi menunggu perintah atasan untuk
bekerja.
2. HiPRO juga memiliki fitur online coaching, yang memudahkan atasan dan pegawai berinteraksi
membahas capaian kinerja. Fitur ini menyimpan seluruh dialog terkait kinerja
antara atasan dan bawahan. Melalui fitur online
coaching, atasan dapat memberikan bimbingan dan arahan kepada anak buah
agar mereka bisa mencapai target kerjanya.
3. Fitur HiPRO lainnya, adalah performance analytic. Fitur ini memungkinkan setiap pegawai
memiliki raport kinerja secara periodik, bisa bulanan atau kuartalan serta bisa
juga membuat perbandingan capaian kinerja pegawai dengan periode sebelumnya dan
menyajikan rangking capaian kinerja pegawai dalam satu unit kerja. Dengan
adanya Raport Kinerja, pegawai bisa
“sadar diri”, mengetahui seberapa bagus kinerjanya dibandingkan yang lain. Laporan
performance analytic juga dapat dijadikan
landasan bagi manajemen dalam melakukan people
analytic guna memetakan perilaku pegawai sehingga bisa memprediksikan performance di masa depan.
4. Laporan kinerja yang disajikan HiPRO bisa menggambarkan kontribusi
setiap individu pegawai terhadap pencapaian tujuan dan target organisasi, yang
selanjutnya dapat digunakan manajemen sebagai dasar dalam pemberian tunjangan
kinerja atau bonus. Dengan penerapan remunersi berbasis kinerja ini, filosofi more for more, less for less dapat
dilaksanakan sehingga pemberian penghargaan akan lebih tepat sasaran serta bisa
mengurangi para ‘penumpang gelap’ yang
menikmati bonus atau tunjangan kinerja tanpa kontribusi nyata.
5. Laporan kinerja yang disajikan HiPRO juga bisa menjadi
salah satu dasar dalam penyusunan program pengembangan SDM organisasi sehingga
bisa yang lebih efektif.
6. Last but not the least, HiPRO juga
membantu organisasi dalam membangun budaya digital (digital culture) dengan cara meningkatkan literasi digital melalui
kegiatan pengelolaan kinerja berbasis web. Ini membantu organisasi untuk
menghilangkan berbagai proses kerja administrasi yang rumit, bertele-tele,
time-consuming dan tidak terstandarisasi. Dengan HiPRO, organisasi akan semakin
lean, agile dan competitive, karena akan semakin fokus pada
kegiatan inti dan tidak lagi direpotkan dengan kegiatan administratif yang
boros waktu, energi dan sumberdaya.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait aplikasi
KPI ini, Anda bisa mengunjungi saudara Aom (0811-850-5392) atau
Arie (0813-1459-5822).
Bacaan lain:
- Cari perusahaan yang berjalan baik untuk diakuisisi sahamnya
- Mengenal Cara Kerja Investor Private Equity
- Beberapa Investor Kuat Tertarik Mengakuisisi Saham Perusahaan Indonesia
- Kiat Sukses Mencari dan Mendapatkan Investor Terbaik
- Banyak Investor Lokal Cari Mitra Lokal Untuk Kembangkan Bisnis
- Bidang-Bidang Bisnis Yang Disukai Investor Asing
- Cara Mencari Investor Strategic Partner
- Sejumlah Investor Luar Negeri Tertarik Mencari Mitra Kongsi
- Cara Kerja Investor Pre IPO
- Prospek Bisnis Rumah Sakit Sangat Diminati Investor
- Dua Opsi Ketika Akan Berpartner Dengan Investor