Persaingan Bisnis Donat Yang Makin Seru

PERSAINGAN BISNIS DONUT MAKIN SENGIT. SELAIN PEMAIN LAMA SEPERTI DUNKIN DONUTS DAN JCO, JUGA MASIH BANYAK PEMAIN BARU YANG HADIR. MEMANG SKALA BISNIS MEREKA TIDAK SEBESAR JCO, NAMUN MEREKA CUKUP KUAT DI WILAYAHNYA MASING-MASING





Dalam 10 tahun terakhir pasar donat mengalami geliat siginifikan. Banyak pemain baru yang masuuk dan ingin ikut mencicipi lezatnya pasar donat yang tengah bertumbuh. Ada diantara mereka yang membangun pasar dengan pola chain store dan langsung membangun outlet di banyak tempat, namun tak sedikit pula yang sengaja mengembangkan hanya satu atau dua outlet saja. Pemain-pemai tipe kedua ini jumlahnya cukup banyak, hanya saja keberadaan mereka memang tak terlalu dikenali karena biasanya promosinya tak seintens yang mengembangkan banyak outlet. Beberapa pemain besarnya misalnya J.Co, Dunkin Donut, Krispy Kream, Merdeka, dan sederet nama lain.

Perkembangan pasar donat modern di Indonesia sebenarnya dirintis oleh Dunkin Donut. Keluarga Tan Po Lian bertahun-tahun mengembangkan Dunkin di Indonesia dan selama itu pula menjadi market leader tanpa menghadapi persaingan berarti. Maklum, para pesaingnya kebanyakan hanya pemain-pemain rumahan yang hanya punya satu-dua outlet dan pada umumnya meniru citarasa Dunkin. Boleh dibilang Dunkin Donut-lah yang membangun mainstream pasar donut saat itu yang sangat kuat citarasanya sebagai american donuts. 

Tabuh persaingan yang sesungguhnya baru mulai didengungkan 10 tahun lalu ketika Johny Andrean membuka J.Co dengan konsep open kicthen yang direspons konsumen dengan hingar-bingar. Histeria terhadap kehadiran J.Co menyebar secepat gosip. Penetrasi JCO yang dikemas dalam program gaya hidup itu mampu membangunkan pasar donat yang sebelumnya adem-ayem -- lebih tepatnya disebut kurang dinamik. Praktis, kemunculan JCO pada gilirannya membangunkan penguasa lama (Dunkin), sekaligus mengundang kehadiran sederet pemain baru yang juga ingin merasakan sukses sebagaimana J.Co. Tak pelak, situasinya pun kemudian berkembang cukup seru seperti sekarang ini.

Sebenarnya tak sulit melihat intensitas persaingan donat belakangan ini. Lihat saja dari kecepatan penetrasi para pemainnya. Seperti sudah disinggung dimuka, i-Crave pun sudah punya banyak outlet. Kalau sebelumnya baru ada di Jakarta dan Bandung, maka Bogor dan Surabaya segera akan dimasuki. Lalu, J.Co, sudah punya lebih banyak outlet. Bahkan Jco sudah masuk di mancanegara. Di Malaysia, misalnya, kalau Anda pergi ke mall Berjaya Time Square disana ada Jco.

Krispy Kreme yang baru hadir masuk Agustus 2006, kini juga sudah punya 9 gerai (di Jakarta dan Bali). Sementara Dunkin sendiri punya tak kurang dari 200 konter di seluruh Indonesia. Ini belum termasuk pemain lain seperti Ring Master, Mister Donut, Master Donut dan American Donut serta pemain donat untuk menengah-bawah seperti Country Donut, dll.
Diam-diam, persaingan antar pemain donat ternyata tak hanya terjadi dalam memperebutkan konsumen, namun juga dalam mencari lokasi konter. Kabarnya sudah hal yang biasa kalau ada mall baru yang akan buka maka jadi rebutan diantara pemain donat untuk masuk sebagai penyewa. Maklum, biasanya memang ada konvensi di tiap mall tidak boleh ada dua outlet (toko) dalam kategeori yang head to head. Karena itu masing-masing berlomba ingin lebih dulu dan mesti pandai-pandai mendekati para pemilik mall agar diberi kesempatan menyewa. Imbasnya, persaingan besaran setoran (biaya sewa) ke manajemen mall tak bisa dihindari.

Tak bisa dipungkiri pula, serunya bisnis donat juga dipacu inovasi para pemain di dalamnya. Simak saja, kini pemain donat berusaha memberikan inovasi-inovasi baru untuk konsumennya. Entah itu di bidang cita rasa produk, varian, harga hingga model gerai. Bila dulu donat selalu identik dengan bentuknya yang bundar dan di tengahnya bolong, saat ini bentuknya ada yang kotak, segitiga, segilima dan banyak lagi. Saat ini market donat drived by seller. Pasar digerakkan oleh para produsennya yang sangat kreatif.

Contoh lagi, bahwa donat kini bukan saja donat yang diberi gula dan meses tetapi rasanya juga beragam. Para produsen tidak hanya menjual donat dengan pola komoditas "namun menjual lifestyle. Mereka juga menjual tempat kongko-nya dan variasi-variasi lain yang dilakukan sehingga  berhasil membuat siklus produk kedua. Para pemain makin aktif dan inovatif dalam mengembangkan pasarnya. Beberapa lini pengembangan yang mereka tekankan khususnya pada aspek citarasa produk, varian, konsep outlet hingga strategi promosi. Masing-masing pemain mencoba mengembangkan deferensiasinya agar bisa mencuri pasar.

Disana disajikan berbagai produk yang sudah terbukti disukai di berbagai negara, dengan andalannya original glazed, yakni donat beragi berlapis gula yang cocok dinikmati saat masih dalam keadaan panas. Lalu, dari sisi pendekatan ke konsumen pun, Krispy Kreme berinisiatif menyediakan wadah 'Friends of Krispy Kreme' bagi pelanggan loyal, berupa fasilitas gratis akses Wi-Fi) di sejumlah gerai Krispy Kreme.

J.Co juga tak kalah. Pendobrak pasar donat ini terus mengusung terobosannya, yakni outlet open kicthen yang dikemas dengan gaya hidup. J.Co juga memanfaatkan histeria sambutan konsumen sebagai bagian dari promosinya. Lalu, elemen strategi terpenting dari J.Co ialah menjadi gerainya sebagai bagian dari aktifitas  lifestyle yang memungkinkan dijadikan tempat kongko-kongko, tempat hang-out dan tempat bekerja yang menyediakan jaringan hotspot. Sejauh ini manajemen J.Co tak gentar dengan kehadriran beberapa pemain baru yang juga mengusung konsep mirip J.Co.

Selain itu, J.Co melakukan kegiatan-kegiatan komunitas yang langsung bersentuhan dengan pelanggan J.Co. Misalnya melakukan kegiatan J.Co Safari, J.Co Reach Out dan program-program sponsorship kepada komunitas-komunitas sosial.

Tak bisa dielakkan persaingan pun juga mengimbas pada adu kiat inovasi produk. Dari sisi produk, bila diamati, belakangan hampir semua pemain mencoba mengeluarkan menu-menu yang lagi ngetrend. Selain itu juga memperbanyak pilihan yang bisa dinikmati konsumen.  Kini pilihan bagi konsumen donat makin beragam, dari mulai donat bersalut glaze, donat dilapisi dan diisi coklat, donat berisi krim, donat ditaburi almond, donat aroma buah-buahan (bery dll), donat ditaburi gula bubuk dan diberi selai, ada donat ditaburi cream tiramisu, donat aroma kopi kapucino, donat white chocolate & blackcurrent, rice crispy, corn flake, dll. Biasanya masing-masing pemain punya menu andalan sendiri.

Tentu saja permainan juga berlanjut di harga. Sejauh ini Dunkin Donut dan J.Co bermain di harga paling premium. Krespy Kreme juga bermain di harga yang relatif sama. Sementara itu, yang cukup berani mencari deferensiasi dari harga, i-Crave. Harga resmi i-Crave sebenarnya  sejajar dengan J.Co dan pemain lain yang sekelas, namun dalam berbagai kesempatan i-Crave berani memberikan diskon sesuai kuantitas yang dibeli atau mendiskon pada saat event promo tertentu.

Para pemain baru harus terus mencari kreatifitas  produknya, cara penyajian dan penjualan. Bagi para pemain lama, da perlu melakukan perubahan-perubahan. Menurutnya banyak upaya yang bisa dilakukan untuk memperbesar pasar, khususnya dengan membuka outlet-outlet di wilayah yang belum terjangkau donat. Hal ini  perlu dilakukan semua pemain donat untuk memperbesar pasar. 
 
Baca Juga :
Lebih baru Lebih lama