Sektor-Sektor Bisnis Yang Menjadi Favorit Investor Asing



Dalam dunia investasi dan permodalan bisnis, ada istilah investor finansial (financial investor)  dan investor strategis (strategic investor atau strategic buyer). Dua tipe investor ini juga akan dijumpai ketika sebuah perusahaan sedang mencari mitra investor (non bank). 

Investor tipe financial investor biasanya mengacu pada beberapa contoh jenis investor seperti perusahaan-perusahaan private equity, perusahaan modal ventura (venture capital), perusahaan hedge fund, perusahaan investasi milik sebuah keluarga kaya (family offices), perusahaan sekuritas yang mengelola dana investasi, dan investor individual seperti para pribadi yang superkaya. 

Biasanya, investor financial akan melakukan investasi untuk jangka sementara saja,  jangka waktu 2-7 tahun,  setelah itu mereka akan eksit (keluar) dengan cara menjual sahamnya di perusahaan yang ia tanami modal itu. Cara keluarnya bisa beragam, bisa dengan jual sahamnya di bursa (IPO) atau dijual ke investor lain. 

Dalam melakukan analisa kelayakan investasi, finansial investor umumnya memilih untuk fokus melihat bagaimana tingkat return dari perusahaan yang ia akan tanami investasi. Yang dilihat laba dan prospek laba, sedangkan bidang bisnisnya bisa fleksible. Investor finansial, karena dibatasi si horison waktu investasi yg hanya 3 - 7 tahun saja, mereka sangat concern dengan EBITDA perusahaan dan lebih sensitif terhadap risiko siklus bisnis daripada investor strategis. Mereka selalu memikirkan strategi exit atau keluar setelah 5 tahun yang saat itu harus untung signifikan.

Investor finansial lebih hati-hati dalam meneliti laporan keuangan perusahaan. Ingat, dana yang dikelola perusahaan financial investor ini merupakan dana pihak lain. Ia yang memutar agar bisa berkembang sehingga mereka harus sangat hati-hati. Mereka akan sangat tertarik untuk mendalami arus kas (cashflow) yang dihasilkan dari perusahaan yang ditarget dan akan melihat bagaimana peluang pertumbuhan arus kas itu, dan juga peningkatan pendapatan, efisiensi biaya, atau menciptakan skala ekonomi dengan mengakuisisi perusahaan sejenis lainnya. Mereka sangat  suka bisnis yang bisa dibuat besar dalam waktu cepat.

Umumnya mereka lebih suka mencari perusahaan yang dikelola dengan baik dengan sejarah pendapatan yang konsisten, dan lebih disukai, pendapatannya yang terus tumbuh. Mereka sangat concern melihat perkiraan laba perusahaan. Ketika melakukan investasi, atau membeli sebuah perusahaan biasanya mereka tetap mempertahankan tim manajemen lama setidaknya untuk dua atau tiga tahun selama perusahaan itu belum dijual ke pihak lain. Financial investor selalu butuh tim manajemen yang kuat yang bisa menjadi mitra pengelolaan bisnis. Tapi ia akan cari mitra yg bisa mengelola bisnis karena ia sendiri tidak ahli di bidang teknis pengelolaan bisnis yang digarap.


Investor strategis (strategic investor) adalah jenis investor yang biasanya merupakan perusahaan yang bidang bisnisnya sama atau masih ada hubungan dengan bidang bisnis yg butuh investasi. Jadi investor strategis itu bisa juga merupakan perusahaan sejenis yang menjadi pesaing, atau perusahaan pemasok, atau bahkan perushaan yang selama ini pelanggan perusahaan Anda. Misalnya, kalau bisninya consumer good, investor strategis itu bisa Indofood Group atau OrangTua Group.  Kalau bisnis baja,  maka investor strategis itu bisa Krakatau Steel bisa juga perusahaan besar di sektor baja lain. 


Investor strategis biasanya melakukan investasi di sebuah perusahaan atau akusisi perusahaan karena sesuai rencana bisnis jangka panjang mereka sendiri,  atau bisnis baru itu bisa saling melengkapi bisnis yang sudah dimiliki. Jadi tujuannya investasi itu bisa dalam rangka untuk ekspansi vertikal (terhadap pelanggan atau pemasok), ekspansi horizontal (ke pasar geografis baru atau lini produk), menghilangkan persaingan, atau meningkatkan beberapa kelemahan utamanya (teknologi, pemasaran, distribusi, penelitian dan Pengembangan, dll.).



Beberapa sektor bisnis yang menjadi favorit  investor relasi saya:

  • Perusahaan pengolahan ikan dan hasil laut (fishery processing, shrimp, crab processing, cold storage/seafood manufacturing
  • Perusahaan tambang nickel dan pengolahannya 
  • Semua perusahaan bidang manufacturing
  • Perusahaan farmasi, jaringan klinik, jaringan perawan kesehatan dan kecantikan, apotik
  • Perusahaan yang bisnisnya B2B
  • Perusahaan bidang kimia, pengolah limbah, dan sejenisnya
  • Pperusahaan distribusi, baik barang2 consumer maupun barang industrial
  • Perusahaan agribisnis dan teknologi yang terkait pertanian
  • Perusahaan Manufacturing ( memproduksi makanan, minuman, obat, produk rumah tangga, bahan bangunan,  kemasan, industrial good, B2B product, produsen cat, bahan bangunan, dll, yang ada proses makanan)
  • Perusahaan jaringan ritel dan resto yang sudah memiliki banyak cabang
  • Perusahaan logistik (integrated logistic, forwarding, warehousing, trucking, kurir express
  • Perusahaan logistik berpendingin (cold chain):  perusahaan logistik yang punya cold storage, perusahaan trucking yg berpendingin, warehouse cold storage, refrigrated trucking, dll)
  • Perusahaan asuransi jiwa syariah
  • Bank syariah 
  • Mall dan ritel di kota-kota utama dan kota kedua
  • Perusahaan industri berat (baja, alumunium, pipa, dll)
  • Perusahaan properti yang punya land bank untuk apartemen dan mall
  • perusahaan IT services/IT system integration outsourcing company
  • perusahaan farmasi OTC
  • Perusahaan yang punya land bank untuk kawasan industri diatas 400 ha
  • Perusahaan Infrastruktur (listrik, pelabuhan, penyediaan air bersih, bioenergi, biomass)
  • Perusahaan shipping yang asetnya sudah diatas Rp 400 miliar 
  • Perusahaan kemasan 
  • Perusahaan agribisnis yang omsetnya sudah diatas Rp 300 M
  • Perusahaan pupuk organik yang sudah punya pasar ritel
  • Perkebunan sawit, karet dan kopi,


Namun perlu dicatat bahwa investor hanya mau berkongsi dengan perusahaan yang skalanya sudah korporasi, bukan pemain UKM atau perusahaan baru. Mohon dimengerti. 


Bila sedang cari investor untuk pengembangan bisnis, silahkan hubungi saya. di 

Silahkan hubungi kami di :  


HP/WA:  0812 8554 5155  (Adhi)
Mail :   adhi.cdc@gmail.com


Artikel  terkait lain :

Lebih baru Lebih lama