Kinerja PT Timah, Kuartal I 2017 Raih Laba Rp 65,86 Miliar


PT TIMAH (Persero) Tbk atau TINS kembali membukukan pendapatan pada Kuartal 1 tahun 2017   sebesar Rp2,05 triliun atau naik 57,24% dibandingkan periode yang sama
tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan disebabkan oleh naiknya harga rata‐rata komoditas di kisaran 19K  ‐21K. Keberhasilan TINS meningkatkan kinerja produksi berdampak positif terhadap
perolehan laba yang mencapai Rp65,86 miliar.


Meningkatnya kinerja produksi bijih timah tak lepas dari target Perseroan yang diemban tahun ini yaitu antara 32K – 35K ton. Pada kuartal I‐2017, produksi bijih mencapai 7.675 ton meningkat
125,37% dibandingkan kuartal I‐2016. Keberhasilan ini tak lepas dari kebijakan Perseroan melakukan rekondisi & replacement, pembesaran kapasitas dan penguatan sarana pendukung produksi.

Beberapa yang dilakukan Perseroan demi peningkatan kinerja produksi seperti pembukaan unit baru
tambang darat, penambahan armada kapal produksi, serta adopsi teknologi peleburan yang lebih
efektif melalui alokasi belanja modal sebesar total Rp2,6 triliun.
Saat ini produk Perseroan mengalami peningkatan penjualan logam timah menjadi sebesar 6.963
mton pada kuartal I‐2017. Sedangkan produk hilir yang dijual oleh Perusahaan Anak, PT Timah
Industri juga mengalami kenaikan penjualan yaitu tin solder menjadi 114 ton dan produk tin chemical
menjadi 890 ton. Produk hilir saat ini mempunyai potensi pasar yang besar karena masih sedikit pemain hilir timah domestik. Jika Perseroan dapat memenuhi target produksi bijih antara 32K – 35K
ton pada akhir tahun, dipastikan pendapatan Perseroan akan meningkat signifikan dibandingkan  tahun 2016, apalagi jika melihat harga logam timah dunia yang cenderung stabil di angka US$20.000
perMt hingga kuartal kesatu tahun 2017.  

Perseroan juga fokus pada peningkatan jumlah cadangan maupun sumber daya timah untuk
keberlangsungan bisnis. Perseroan tahun ini mengganggarkan belanja modal sebesar Rp140 miliar
untuk meningkatkan kinerja eksplorasi   termasuk menemukan cadangan baru.    Saat ini PT TIMAH
memiliki IUP sebanyak 128 buah dengan total luas wilayah 473.303 hektar dengan cadangan timah
sebesar 335.909 ton dan sumber daya timah 737.546 ton. Pada kuartal pertama 2017 diperoleh
sumber daya sebesar 3.720 ton. Untuk cadangan yang sudah dimiliki, PT TIMAH melakukan evaluasi & verifikasi nilai cadangan yang masih tersedia untuk dieksploitasi.  

Di samping bisnis pertimahan, PT TIMAH memiliki beberapa Anak Perusahaan berbasis kompetensi
yang diharapkan dapat meningkatkan pemasukan pendapatan Perseroan.  
Sebagai anak perusahaan yang bergerak di bidang jasa galangan kapal, PT Dok & Perkapalan Air
Kantung (DAK) berencana ekspansi dengan membangun Graving Dock tahap 2 & 3, pembuatan 4 unit Kapal Isap Produksi (KIP), serta 4 unit kapal aluminium. Di samping itu, akan dibangun pula galangan kapal di Kundur, Ende, sesuai timeline yang direncanakan. PT DAK berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp27,39 miliar dengan profit sebesar Rp1,43 miliar pada kuartal I‐2017.
PT Timah Karya Persada Properti (TKPP) adalah Anak Perusahaan berbasis bisnis properti yang
menggarap proyek seluas 176 Ha. Untuk tahap awal dibangun 3 cluster rumah tapak berjumlah total
670 unit di Zona Ayodya seluas 15 Ha. Sampai akhir tahun ini TKPP diprediksi mampu menjual 300‐an unit dengan nilai transaksi Rp200‐an miliar.  

Sekretaris Perusahaan, Nur Adi Kuncoro optimis kinerja Perseroan pada semester 2 lebih bagus lagi
jika dibandingkan pada kinerja Kuartal I 2017, apalagi jika dibandingkan dengan semester 2 tahun
2016. “Perseroan memanfaatkan momen di saat harga komoditas yang stabil diangka US$19K – 22K
per Mt dengan meningkatkan volume produksi melalui berbagai terobosan kebijakan operasi,
ditambah lagi dengan cuaca saat ini yang memasuki musim kemarau, sehingga merupakan saat di
mana Perseroan dapat meningkatkan produksi bijih,” ungkapnya.
Nur Adi Kuncoro meyakini Perseroan dapat mencapai target produksi bijih yang dicanangkan
Perseroan diakhir tahun. “ Dengan asumsi produksi biji Kuartal I mencapai 7.675 Mt maka pada akhir tahun bisa mencapai 32K Mt dan itu akan menambah motivasi Perseroan untuk bisa mencapai angka 35K Mt,” simpulnya. 
Lebih baru Lebih lama