Diupdate pada 17 Desember 2021
Indonesia adalah negara yang menarik bagi investor asing. Termasuk kalangan private equity juga tertarik sekali dengan Indonesia. Private equity ini adalah salah sumber modal untuk investasi yang berasal dari para investor seperti dana pensiun, orang-orang kaya, atau dana abadi perguruan tinggi. Ini semacam lembaga yang ditugaskan dan dipercaya untuk memutar duit dari investor itu.
Kenapa mereka mau memberikan dananya untuk dikelola? Ya karena ingin dananya berputar dan bertambah. Ingat bahwa di negeri Barat dan Jepang, kalau menaruh deposito di Bank bunganya pertahun hanya 2% atau bahkan kurang. Kalau diputar di negara perkembang mereka bisa mendapatkan keuntungan minimal belasan persen per tahun. Logikanya simple, idiologi uang adalah keuntungan. Dia tidak punya loyalitas ke negara atau lokasi. Tapi ia akan datang ke tempat yang bisa berkembang biak. Ini rumus uang yang jangan dibantah.
Cara investasi perusahaan private equity (PE) ke perusahaan-perusahaan target biasanya menggunakan pola bisa dua macam. Pertama, membeli sebagian saham yang dimiliki pemegang lama (artinya ia membeli existing saham). Dus ada pergantian kepemilikan saham. Kedua, perusahaan yang akan diinject modal itu menerbitkan saham baru yang kemudian dibeli oleh perusahaan PE itu. Umumnya cara kedua ini lebih banyak dipilih karena berarti dana yang masuk tidak masuk ke kantong pribadi pemegang saham lama, namun menambah modal perusahaan sehingga perusahaan bisa berputar lebih baik. Tapi pola ini sangat case by case, bisa perpaduan. Bisa jadi ketika investor masuk ke sebuah perusahaan, ada sebagian yang masuk ke kantong pemegang saham lama untuk pembelian saham, namun ada juga sebagian yang ditaruh sebagai modal usaha.
Selain cara investasi melalui saham, perusahaan PE juga bisa dengan cara membeli convertible bond yang diterbitkan perusahaan yang butuh duit. Convertible bond itu adalah surat utang yang suatu saat bisa diubah (diconvert) menjadi saham ketika pas jatuh tempo perusahaan yang berhutang itu tidak bisa melunasi secara sempurna atas hutang-hutangnya.
Yang perlu diketahui, perusahaan PE biasanya hanya mau invest di perusahaan yang tumbuh cepat dan margin untungnya baik. Kenapa? Karena ia harus memberi keuntungan juga ke pemodal yang menitipkan uangnya. Makanya biasanya IRR private equity selalu minta diatas 18%. Kalau bank Anda kasih bunga 12-13%, maka PE minimal diangka 18%. Bedanya kalau bank harus mencicil bulanan, kalau PE nggak. PE hanya mengharap untung saat sahamnya dijual ke pihak lain.
Makanya, kebanyakan orang berhubungan dengan PE bila sudah tidak bisa pinjam ke bank lagi. Ekuitas yang dimiliki perusahaan sudah mentok. Sudah tidak punya kolateral untuk pinjam ke bank. Kalau bahasa orang keuangan, debt to equity ratio sudah nggak memungkinkan untuk pinjam ke bank. Ingat, tidak ada bank yang mau kasih pinjaman bila tidak ada kolateral. Ini normalnya. Ada beberapa bank yang bisa kasih pinjaman tanpa kolateral, namun sudah pasti hanya ke nasabah korporat yang sudah lama dikenal, dan biasanya bunganya juga jauh lebih tinggi.
Sejauh ini beberapa bidang bisnis yang diminati investor asing antara lain sektor:
- Bisnis pengolahan ikan dan hasil laut (fishery processing, shrimp, crab processing)
- Bisnis cold storage/seafood manufacturing
- tambang nickel dan pengolahannya
- manufacturing
- farmasi, jaringan klinik, jaringan perawan kesehatan dan kecantikan, apotik
- -pebisnisB2B
- sektor kimia, pengolah limbah, dan sejenisnya
- didang distribusi, baik barang2 consumer maupun barang industrial
- sektor agribisnis dan teknologi yang terkait pertanian
- sektor makanan, minuman, obat, produk rumah tangga, bahan bangunan, kemasan, industrial good, B2B product, produsen cat, bahan bangunan, dll, yang ada proses makanann)
- ritel dan resto yang sudah memiliki banyak cabang
- logistik (integrated logistic, forwarding, warehousing, trucking, kurir express
- logistik berpendingin (cold chain): perusahaan logistik yang punya cold storage, perusahaan trucking yg berpendingin, warehouse cold storage, refrigrated trucking, dll)
- asuransi jiwa syariah
- Bank syariah
- Mall dan ritel di kota-kota utama dan kota kedua
- industri berat (baja, alumunium, pipa, dll)
- properti yang punya land bank untuk pergudangan
- perusahaan IT services/IT system integration outsourcing company
- perusahaan farmasi OTC
- land bank untuk kawasan industri diatas 400 ha
- Infrastruktur (listrik, pelabuhan, penyediaan air bersih, bioenergi, biomass)
- shipping yang asetnya sudah diatas Rp 400 miliar
- kemasan
- pupuk organik yang sudah punya pasar ritel
- Perkebunan sawit, karet dan kopi,
Bila butuh investor, silahkan hub kami.
Terima kasih
HP / WA : 0812 8554 5155
Email : adhi.cdc@gmail.com
Link Bacaan Lain:
- Mengenal Cara Kerja Investor Private Equity
- Cari perusahaan yang berjalan baik untuk diakuisisi sahamnya
- Mengenal Cara Kerja Investor Private Equity
- Pilihan-Pilihan Strategi Dalam Menggandeng Investor Asing
- 10 Langkah Ketika Akan Menjual Saham Perusahaan Ke Investor
- Cara Kerja Investor Pre IPO
- Prospek Bisnis Rumah Sakit Sangat Diminati Investor
- Dua Opsi Ketika Akan Berpartner Dengan Investor
- Hal-Hal Yang Perlu Dilakukan Perusahaan Sebelum IPO