Kinerja Laba Elnusa Tetap Positif Meski Sektor Migas Masih Mendung





PT Elnusa Tbk. (“ELNUSA”), salah satu emiten di bidang penyedia jasa energi, melaporkan kinerja Perseroan sepanjang semester pertama tahun 2016 dengan pertumbuhan laba yang positif. Melanjutkan pencapaian pada kuartal sebelumnya, Elnusa berhasil membukukan kinerja tengah tahun 2016 dengan peningkatan laba bersih sebesar 9,2% mencapai Rp 145 miliar dibandingkan Rp 133 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya meskipun pendapatan usaha Perseroan terkontraksi 5,1% menjadi Rp 1,7 triliun.


“Kondisi perekonomian global dan harga minyak memang belum cukup stabil sehingga berdampak pada penurunan pendapatan usaha kami, namun dengan manajemen bisnis yang baik membuat kami mampu bertahan bahkan relatif lebih baik dibanding perusahaan lain di industri migas nasional”, papar Budi Rahardjo, Direktur Keuangan Elnusa.


Efisiensi struktur biaya menjadi strategi yang tidak dapat dihindari dalam menyikapi situasi industri seperti ini. Elnusa mampu menekan beban pokok pendapatan sebesar 8,0% sehingga menghasilkan peningkatan laba kotor Elnusa sebesar 9,7% menjadi Rp324 miliar. Laba usaha melonjak 35,8% menjadi Rp232 miliar karena penurunan beban usaha sebesar 35,0% yang juga menghasilkan peningkatan EBITDA sebesar 23,6% menjadi Rp 377 miliar. Marjin laba kotor, laba usaha dan EBITDA juga membaik menjadi masing-masing 18,9%, 13,6% dan 22,0% pada semester I 2016 ini.


Budi menambahkan, “Nature of business Elnusa yang terdiferensiasi juga memberi keuntungan tersendiri bagi kami, dimana sepanjang tengah tahun 2016 ini menurunnya aktivitas bisnis jasa drilling & oilfield dapat diimbangi dengan tumbuhnya aktivitas jasa seismik, jasa distribusi dan logistic serta bisnis penunjang lain yang dikelola oleh beberapa anak usaha Elnusa yang berkontribusi signifikan bagi bisnis Perseroan secara keseluruhan”.


Penguatan sisi balance sheet juga menjadi fokus kami saat ini, karena tentu kuatnya neraca akan turut berimbas kepada ketahanan dan profitabilitas Perseroan. Hal ini tercermin dari hutang berbunga yang turun di akhir Juni 2016 sebesar 34,4% menjadi Rp485 miliar dimana turut mengurangi beban keuangan Elnusa sepanjang periode 6 bulan di 2016 ini.


Fundamental Elnusa yang masih kokoh dan tercermin dari kinerja pada kuartal I 2016 ini juga turut diapresiasi pasar dengan naiknya saham ELSA secara tajam dari pertengahan Januari 2016 yaitu Rp174 menjadi Rp446 per penutupan perdagangan Jumat 23 September 2016 kemarin. Pada semester ini pula ELSA bahkan sempat menyentuh kembali level harga Rp620 di bulan Juni 2016 yang lalu.
Lebih baru Lebih lama